Sebagai aktifitas seks alternatif, seks oral sering dianggap sebagai cara yang aman sebab tidak akan menyebabkan kehamilan. Beberapa remaja saat ini bahkan berani melakukan seks oral saat pacaran karena takut melakukan hubungan seks penetrasi.
Seks oral adalah aktifitas seks dimana salah satu atau kedua pasangan saling mencium dan menjilat kelamin pasangan yang lain. Dalam tradisi kamasutra, seks oral dianggap sebagai simbol keintiman, kepercayaan dan perhatian dari pasangan. Beberapa pasangan menjadikan oral seks sebagai “menu pembuka” sebelum melakukan hubungan seks, dan beberapa pasangan lain menjadikan aktifitas ini sebagai seks alternatif.
Seks yang dianggap aman ini ternyata cuma mitos. Mungkin benar jika patokannya adalah mencegah kehamilan, tapi sama sekali tidak benar jika disebut aman dari virus atau bakteri.
Salah satu bahaya seks oral adalah terjadinya penularan penyakit melalui air liur. Seperti diketahui, di mulut ada jutaan bakteri yang berkumpul dan siap menular ke pasangan jika melakukan aktifitas seks oral atau bahkan hanya berciuman saja.
Penularan penyakit melalui seks oral bisa melalui mulut ke kelamin atau dari kelamin ke mulut. Yang memberi dan yang menerima oral sama-sama berisiko tertular penyakit.
Beberapa penyakit yang bisa ditularkan melalui seks oral adalah jamur klamidia, herpes genitalis, raja singa (gonore), hepatitis B, HIV/AIDS, dan kutil pada kelamin. Beberapa penelitian sebelumnya bahkan mengungkapkan bahwa oral seks adalah penyebab kanker serviks dan kanker mulut.
Adanya luka kecil di mulut atau bibir pecah-pecah akan menambah risiko tertular penyakit. Jika anda dan pasangan sama-sama menyukai seks oral, maka ada beberapa hal yang sebaiknya anda perhatikan untuk meminimalisir penularan penyakit seksual.
Comments
Post a Comment